SMKN1-PNH : Merayakan Robok-robok Bersama Sebagai Salah Satu Bentuk Penerapan P5 (Kearifan Lokal)


kegiatan robo-robo di smkn1


Indonesia terdiri atas beraneka ragam budaya, yang setiap wilayahnya berbeda-beda mulai dari mata pencarian, kesenian, interaksi sosial, keadaan sosial, dan lain sebagainya. Aktivitas ini keseluruhan merupakan wujud dari kebudayaan yang ada di lingkungan masyarakat. Kebudayaan tersebut menjadi satu kesatuan yang menjadi jati diri dan identitas nasional.
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang menjadi kekayaan bangsa perlu mendapat perhatian bersama, terutama dari kalangan pemuda dan pelajar. Indonesia yang kaya akan budaya lokal harus menjadi modal utama dalam pembangunan nasional. Keberagaman yang ada di Indonesia terlihat dalam kemajemukan masyarakat dan budayanya. Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang ditetapkan pada tanggal 27 Oktober 2016 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

SMKN 1 Nanga Pinoh yang terletak di Kebupaten Melawi dalam melaksanakan kegiatan proyek penguatan profil pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka juga mengambil tema tentang kearifan lokal yang ada di wilayah ini. Tema kearifan lokal dengan judul "Adat Budaya Robo-robo" menjadi wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dalam berperan aktif melestarikan budaya lokal.

guru-guru saprahan dan makan bersama


Kabupaten Melawi menjadi salah satu kabupaten yang menyimpan banyak kekayaan budaya dan adat istiadat yang terbungkus dalam kekentalan kearifan lokalnya. SMKN 1 Nanga Pinoh dalam pengembangan proyek penguatan profil pelajar Pancasila mengambil peran untuk menggali kembali kebudayaan yang dapat dikembangkan oleh generasi muda. Suku Melayu merupakan salah satu suku tertua dan terbesar di Kabupaten Melawi yang menyimpan potensi kekayaan budaya.

Robo-robo adalah upacara tolak bala oleh masyarakat Provinsi Kalimantan Barat pada umumnya. Kegiatan ini digelar pada hari Rabu pekan terakhir bulan Safar setiap tahunnya.

siswa saprahan dan makan bersama


Robo-robo dilaksanakan dengan melakukan kegiatan membaca doa tolak bala dan dilanjutkan dengan makan saprahan atau bersama di luar rumah. Filosofis dari makan bersama seperti ini adalah untuk mempererat persaudaraan antar sesama warga.

Dengan makan bersama para guru dan siswa saling berbagi satu dengan yang lain, maka tercitpa rasa kekluargaan dan persaudaraan satu dengan yang lainnya.


Anda mungkin menyukai postingan ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebelum kamu pergi

Kalau kamu suka dengan artikel ini, gunakan tombol-tombol share untuk membagikan artikel ini ke teman-teman kamu, dan daftarkan email kamu untuk mendapatkan update jika ada artikel baru. Terima Kasih.!

BERITA POPULAR

PENGAWAS SEKOLAH